Vrydag 31 Mei 2013

Boiga Dendrophila (boiga cincin emas)







Boiga dendrophila atau disebut dengan Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso, ular tiung cincin emas atau nama saintifiknya Boiga dendrophila merupakan sejenis ular spesies (colubrid) atau jenis ular yang bertaring belakang yang biasa didapati di kepulauan Asia Tenggara. Ia merupakan spesis ular kucing terbesar, yang memiliki panjang 6–8 kaki (1.8-2.4 m). ular ini selalu dianggap serdahana tetapi kita harus mewaspadai untuk ular jenis ini karena ular jenis ini merupakan salah satu ular berbisa menegah. 

Boiga dendrophila / Mangrove Snake, ular ini merupakan ular yang  tersebar  di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore,Malaysia,Philipine, Siam, dan Nias.


Description










Boiga dendrophila mempunyai ciri-ciri tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning atau putih disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam putih. Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan. Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil. Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal.

untuk ular jenis ini memiliki Muncung lebih panjang dari mata; rostrum lebih lebar berbanding kedalaman, nampak dari atas; internasal sepanjang atau sependek prae-frontal; frontal sepanjang jaraknya dari hujung muncung; loreal sepanjang seperti kedalaman atau lebih; praeocular menjulur sehingga permukaan atas kepala, tidak sehingga frontal; dua postocular; temporal 2 + 2 atau 2 + 3; lapan (sembilan) labial atas, ketiga atau kelima memasuki mata; empat atau lima labial bawah bersentuh dengan pelindung-dagu anterior; kemudiannya sepanjang atau lebih posterior; gigi anterior palatine tidak lebih besar berbanding posterior.


Sisik pada baris 21 (23), baris vertebral diperbesar; ventral 2O9-239; keseluruhan anal; subcaudal 89 no. Hitam di atas, dengan belang kuning melintang, berterusan atau tidak melintasi belakang; kuning labial, dengan sisi hitam. Permukaan bawah hitam atau kebiruan, sekata atau bertabur dengan kuning, leher kuning. Panjang keseluruhan 2310 mm.


  • Habitat: Hutan bakau, dataran rendah / kaki bukit hutan tropis, sungai.
  • Makanan: Burung, rodent, kadal, kodok, ikan, dan ular.
  • Kebiasaan: Arboreal sebagian besar nocturnal, sering kali melingkar / bergelantungan pada cabang pohon, sesekali mencari makan di dasar hutan, perenang handal, jika diganggu akan membuka mulutnya cukup lebar dan membentuk posisi siaga dan jika menggigit maka mangsanya akan di kunyah untuk mengalirkan bisanya, juga dpt membunuh mangsanya dgn cara membelit.
  • Tipe gigi: Ophiestoglypha
  • Racun dominan: Belum diketahui.


Boiga dendrophila termasuk pada tipe ular bergigi Ophiestoglypha yaitu tipe ular yang memiliki taring belakang.










Boiga dendrophila walau pun termasuk tipe ular be
rbisa tetapi tenang saja, ular ini termasuk berbisa menengah, 
jika terkena gigitan 
ular cincin mas (Boiga dendrophila dendrophila). untuk efek luka gigitan tidak akan terlalu sakit, dari luka gigitan ular ini akan menimbulkan sedikit rasa panas,   hanya menimbulkan efek bengkak apabila badan sedangg fit dan apabila kondisi badan sedang tidak fit akan menimbulkan efek demam . 




Boiga dendrophila merupakan hewan noktural. pada umumnya hewan
 nokturnal. Ia berpontesi sebagai ular agresif. Spesimen yang dibiak dalam kurungan juga resah dan mungkin menyerang berulang. Sungguhpun banyak spesimen akan bertenang dan membenarkan dikendalikan dengan peralatan keselamatan bersesuaikan, ia biasanya mudah tertekan dan akan menolak makanan bagi tempoh yang panjang sekiranya diganggu, dan ciri-ciri apabila ular 
Boiga dendrophila melakukan posisi defensif seperti gambar dibawah, harus berhati-hati karena sudah menimbulkan sikap agresifnya.






pada umumnya sebagian orang salah untuk membedakan antara ular cincin mas dan ular welang, ular cincin mas itu memiliki tinkat bisa menengah, dan ular welang memiliki tingkat bisa yang tinggi. perbedaannya sebagai berikut :








Sondag 26 Mei 2013

Python molurus


 

Python molurus yang kita sebut dengan ular sanca bodo atau Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Ular sanca bodo terdiri atas dua anak jenis (subspesies) yaitu Python molurus, 
tipe jenis molurus yang dapat kita dijumpai di negara India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal dan Python molurus bivittatus yang hidup secara alami di Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi).